Hardware
Yang dimaksud dengan hardware adalah perangkat keras
dari suatu sistem yang berguna untuk membantu elemen-elemen yang ada
didalam sistem tersebut agar dapat menghasilkan sebuah informasi. Suatu
sistem tidak hanya di lengkapi oleh hardware saja, tetapi juga didukung
oleh software dan brainware.
Televisi adalah sebuah alat
komunikasi yang perkembangannya sangat pesat dan merupakan salah satu
teknologi komunikasi yang sudah menjadi kebutuhan setiap orang, dengan
handphone kita dapat berkumunikasi dengan orang yang ingin kita ketahui
kabar ataupun keadaannya, meskipun jarak antara orang tersebut sangat
jauh. Handphone dapat menjadikan jarak menjadi tidak berarti, karena
hanya dengan hitungan detik kita dapat berbicara dengan orang yang jauh
jaraknya. Disini akan dijelaskan cara kerja handphone.
Pusat pengolahan perintah input/output.
· Perintah input
Setiap
anda melakukan perintah kepada ponsel, misalkan mengetik sms, memainkan
game, merubah pengaturan ponsel, merekam suara, foto, dan lain-lain.
Semua perintah diatas merupakan suatu perintah dari pengguna ponsel
kepada ponsel, dimana perintah tersebut bisa melewati alat seperti:
keypad, kamera, infra red, Bluetooth. Semua perintah input tersebut akan
diterima oleh CPU, kemudian CPU akan mengolah semua perintah masukan
tersebut. CPU dapat memproses semua perintah input berdasarkan data
operating system yang terdapat pada IC flash. IC flash akan menyimpan
data input tersebut bila diperintahkan oleh CPU, Sedangkan IC RAM akan
menerima data dari CPU untuk sementara.
· Perintah Output
CPU
akan memberikan terusan perintah dari perintah input, perintah dari CPU
sangat universal pada keseluruhan system navigasi handphone misalkan:
memberikan perintah untuk menampilkan informasi grafik pada LCD,
memberikan perintah kepada UI (vibrator, buzzer, led), memberikan
perintah kepada power supply untuk meretribusikan tegangan, dan
lain-lain.
A. Software
Perangkat lunak adalah program yang berisi instruksi untuk melakukan proses pengolahan data.
Gambaran Industri Software Indonesia
Seiring
dengan perkembangan industri komunikasi dan informasi di dunia,
industri software di Indonesia juga berkembang pesat. Kini berbagai
aplikasi komunikasi
dan informasi telah menjadi kebutuhan bagi
sebagian besar orang. Tidaklah mengherankan apabila industri ini terus
tumbuh dari waktu ke waktu.
Di industri software ini, Microsoft
telah menjelma sebagai sebuah kekuatan yang luar biasa. Hal tersebut
tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia lainnya.
Ada dua software utama Microsot yang banyak digunakan aplikasinya di
seluruh dunia yakni Microsoft windows (operating system) dan Microsoft
office (aplikasi perkantoran). Di Indonesia keduanya menjadi penguasa
pasar dengan penguasaan di atas 90%. Sesungguhnya produk Microsoft
sendiri tidak hanya terbatas pada dua aplikasi tersebut, tetapi juga
aplikasi yang lainnya seperti terlihat dalam tabel 1 di bawah ini. Dalam
beberapa aplikasi, produk Microsoft tidak sehebat Microsoft office dan
windows, misalnya untuk server operating system di Indonesia, Microsoft
Indonesia mengakui menguasai 50% pangsa pasar.
Di sisi lain
seiring perkembangan industri komunikasi dan informasi, Microsoft juga
menjadi pemasok beberapa aplikasi lainnya seperti di telepon seluler.
Misalnya untuk telepon seluler Microsoft mengembangkan operating system.
Sayangnya di area ini Microsoft tidak seberhasil di operating system
(OS) untuk komputer. Penguasa OS telepon seluler dunia saat ini adalah
Symbian yang tertanam di 51,7 juta unit smartphone di seluruh dunia,
atau menguasai 72,5% pangsa pasar global smartphone selama 2006. OS
Linux menduduki posisi kedua dengan pangsa pasar 16,9% dan ketiga
Microsoft 4,6%.
Tantangan bagi penguasa pasar seperti Microsoft
di operating system dan office system, terus bermunculan. Salahsatu
penantang yang cukup berkembang pesat adalah aplikasi-aplikasi berbasis
open source. Aplikasi berbasis open source memiliki keunggulan
tersendiri, karena karakteristiknya yang terbuka source codenya,
sementara Microsoft tidak. Salah satu basis open source yang cukup
terkenal adalah Linux. Terdapat banyak aplikasi padanan software
Microsoft yang dibangun berbasis Linux. Tabel 2 memperlihatkan
perbandingan beberapa aplikasi di MS Windows dan Linux.
A. Basis Data
Menurut
sejarah, sistem pemrosesan basis data terbentuk setelah masa sistem
pemrosesan manual dan sistem pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan manual
(berbasis kertas) merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar
berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika suatu
berkas diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut.
Bentuk seperti ini masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pada
saat penerapan sistem komputer, sekelompok rekaman disimpan pada
sejumlah berkas secara terpisah. Sistem yang menggunakan pendekatan
seperti ini biasa disebut sistem pemrosesan berkas.
Konkretnya sistem pemrosesan berkas memiliki kekurangan dalam hal:
· Kemubaziran data
· Keterbatasan berbagi data
· Ketidak konsistenan dan kurangnya integritas
· Ketidak luwesan
Sistem
pemrosesan basis data dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
yang ada pada sistem pemrosesan berkas. sistem seperti ini dikenal
dengan DBMS (Database Management System).
Basis data dapat
dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Tetapi basis data terdiri atas
dua kata yaitu basis dan data. basis kurang lebih dapat diartikan
sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan
data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek.
Basis data sendiri dapat diartikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:
·
Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasi
sedemikian rupaagar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan mudah dan
cepat.
· Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersamasedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak
perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
· Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan pada media penyimpanan elektronis.
· Meliputi spesifikasi tipe data struktur dan pembatasan (constraints) dari data yang disimpan.
Basis
data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan
yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan
utamanya adalah kemudahan dan kecepatan. yang sangat ditonjolkan dalam
basis data adalah pengaturan/pemilihan/pengelompokan/pengorganisasian
data yang akan kita simpan sesuai dengan fungsi/jenisnya.
Sejak tahun
1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidangkomersial,
dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional.
Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan
perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal
tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi
manajemen basis data.Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai
model data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam
merancang suatu basis data. Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk
mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh
manajemen sudah semakin banyakyaitu fasilitas pemanipulasian data,
kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung
dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung
dengan suatu jaringan .
Perkembangan dunia usaha semakin
meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah
organisasi atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah
manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut
didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data
berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan
kinerja dan keuntungan organisasi.
Database Management Systems (1970s – early 1980s)
- Hierarchical and Network Database Systems
- Relational Database Systems
- Data modeling tools : entity relationship model, etc
- Indexing and data organization techniques : b+ tree, hashing, etc
- Query language : SQL, etc
- User interface, forms, and reports
- Query processing and query optimizaztion
Advance Database Systems (mid-1980s-present)
- Advance data models : extended relational, object oriented, object relational,
deductive
- Application oriented : spatial, temporal, multimedia, active, scientific, knowledge bases
Web-Based Database Systems (1990s – present)
- XML-based database systems
- Web mining
Data Warehouse and Data Mining (late 1980s – present)
- Data warehouse and OLAP technology
- Data mining and knowledge discovery
New Generation of Integrated Information Systems (2000 - …)
Perkembangan
teknologi basis data tidak lepas dari perkembangan perangkat keras dan
perangkat lunak. Perkembangan teknologi jaringan komputer dan komunikasi
data merupakan salah satu penyumbang kemajuan penerapan basis data,
yang kemudian melahirkan sistem basis data terdistribusi.
Telah
disebutkan diawal bahwa tujuan awal dan utama dalam pengeloalaan data
dalam basis data adalah agar kita dapat memperoleh/menemukan kembali
data yang kita cari dengan mudah dan cepat. Disamping itu, pemanfaatan
basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan lain:
· Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan
basis data memungkinkan kita untuk menyimpan data atau melakukan
manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan
lebih mudah dan cepat, daripada jika kita menyimpan data secara manual.
· Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Karena
keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basis data,
maka redudansi data pasti akan selalu ada. Banyaknya redudansi ini akan
memperbesar ruang penyimpanan (baik di memori utama maupun memori
sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis data,
efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan,
karen akita dapat melakukan pengurangan jumlah redudansi data baik
dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi
(dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
· Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan
pengkodean atau pembentukkan relasi antar data bersama dengan penerapan
aturan atau batasan (constraints) tipe data, domain data, keunikan
data, dsb, yang secara tetap dapat diterapkan dalam sebuah basis data
sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan pemasukkan atau
penyimpanan data.
· Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data
(baik dari sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan
semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua
data itu kita butuhkan/gunakan. Karena itu kita dapat memilah adanya
data utama/master/referensi, data transaksi, data historasi hingga data
kadaluwarsa. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita
gunakan, dapat kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang
sedang aktif (menjadi off-line) baik dengan cara penghapusan atau dengan
memindahkannya ke media penyimpanan off-line (seperti removeable disk,
atau tape).
· Kelengkapan (Completeness)
Lengkap/tidaknya data
yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relatif (baik terhadap
kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorang pemakai sudah
menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, pemakai yang lain
belum tentu berpendapat yang sama atau sebaliknya. Dalam sebuah basis
data, disamping data kita juga harus menyimpan struktur (baik yang
mendefinisikan objek-objek dalam basis data maupun definisi detil dari
tiap objek, seperti struktur file/tabel atau indeks).
· Keamanan (Security)
Memang
ada sejumlah sistem (aplikasi) pengeloal basisi data yang tidak
menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk
sistem yang besar dan serius aspek keamanan juga diterapkan dengan
ketat.
· Kebersamaan Pemakaian (sharability)
Pemakai basis data
seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu lokasi
saja, atau oleh satu sistem/aplikasi saja.
Secara lebih teknis/nyata,
bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data demi
efisiensi, akurasi, dan kecepatan operasi antara lain adalah:
· Kepegawaian, untuk berbagai perusahaan yang memiliki banyak pegawai.
· Pergudangan atau inventory, untuk perusahaan manufaktur (pabrikan, grosir/reseller, apotik, dll).
· Akuntansi, untuk berbagai perusahaan.
· Reservasi, untuk hotel, pesawat, kereta api, dll.
· Layanan pelanggan (Customer Care), untuk perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan, dll).
· dll.
Sedang
bentuk-bentuk organisasi/perusahaan yang memanfaatkan basis data
(sebagai komponen sistem informasi dalam organisasi/perusahaan) dapat
berupa:
· Perbankan, dalam melakukan pengelolaan data
nasabah/data tabungan/data pinjaman, pembuatan laporan akuntansi,
pelayanan informasi pada nasabah/calon nasabah, dll.
· Asuransi, dalam melakukan pengelolaan data nasabah/data pembayaran premi, pemrosesan pengajuan klaim asuransi, dll.
· Rumah sakit, dalam melakukan pengelolaan historasi penyakit/pengobatan pasien, menangani pembayaran perawatan, dll.
· Produsen barang, dalam melakukan pengelolaan data keluar masuk barang (inventory), dll.
· Industri manufaktur, dalam membantu pengelolaan pesanan barang, mengelola data karyawan, dll.
· Pendidikan/Sekolah, Dalam melakukan pengelolaan data siswa, penjadwalan kegiatan perkuliahan, dll.
· Telekomunikasi, Dalam melakukan pengelolaan data administrasi kabel/data pelanggan, menangani gangguan, dll.
A. Teknologi Jaringan dan Telekomunikasi
Kemajuan
teknologi komunikasi sekarang mempunyai pengaruh pada perkembangan
pengolahan data. Data dari satu tempat dapat kirim ke tempat lain dengan
alat telekomunikasi. Untuk Data yang menggunakan komputer, pengiriman
data menggunakan sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan
istilah komunikasi data (data communication). Di dalam sistem
komunikasi, istilah jaringan (network) digunakan bila paling sedikit dua
atau lebih alat-alat dihubungkan satu dengan yang lainnya. Contoh
jaringan yang banyak dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan
televisi, dimana beberapa stasiun pemancar saling dihubungkan, sehingga
suatu program yang sama dapat disiarkan ke segala penjuru.
Komunikasi Data
Untuk
mengkomunikasikan data dari satu tempat ke tempat yang lain, tiga
elemen sistem harus tersedia, yaitu sumber data (source), media
transmisi (Transmission media) yang membawa data yang dikirim dari
sumber data ke elemen ketiga yaitu penerima (receiver). Bila salah satu
elemen tidak ada, maka komunikasi tidak akan dapat dilakukan.
Media Transmisi Data
Transmisi
data merupakan proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima
data. Untuk dapat mengetahui tentang transmisi data lebih lengkap, maka
perlu diketahui beberapa hal yang berhubungan dengan proses ini. Hal
tersebut menyangkut :
1. Media transmisi yang dapat digunakan.
2. Kapasitas channel transmisi.
3. Tipe dari channel transmisi.
4. Kode transmisi yang digunakan.
5. Mode transmisi
6. Protokol
7. Penanganan kesalahan transmisi.
Trend Perkembangan Teknologi Telekomunikasi
Teknologi
jaringan komunikasi generasi atau yang biasa disebut dengan 3G, pada
ponsel-ponsel saat ini menyediakan kemudahan mobilitas tanpa kabel
(nirkabel) tanpa batas yang belum pernah ada sebelumnya, dengan
kemampuan koneksi internet berkecepatan tinggi (setara dengan broadband
internet seperti DSL, Cable Modem maupun Leased Line), Video Streaming
dan Video Conferensi memberikan kemudahan untuk segala kepentingan kita
semua secara cepat dimanapun kita berada.
Secara umum perkembangan teknologi telekomunikasi terbagi menjadi beberapa generasi, antara lain :
1. 1G (1979-1992), teknologi wireless.
2. 2G, menggunakan teknologi wireless yang ada, yang sebagian besar mengakomodasi teks.
3. 2.5G, teknologi sementara dan mengakomodasi grafik.
4.
3G (2001-2005), teknologi generasi ketiga mendukung kemampuan koneksi
internet berkecepatan tinggi, Video Streaming dan Video Conferensi.
5.
4G (2006-2010), akan menyediakan teknologi multimedia yang lebih cepat
dengan menggabungkan teknologi komunikasi suara (voice), akses internet
(data), dan layanan video atau televisi melalui satu saluran.
Kemampuan dari teknologi jaringan telekomunikasi generasi ketiga ini adalah sebagai berikut :
1. Video Conferensi (Video Call)
Menghubungi
seseorang dan mendengarkan suara orang yang kita hubungi bukan
satu-satunya hal yang dapat kita dengar. Melihat langsung wajah orang
yang kita cintai (atau bahkan yang tidak sekalipun) dapat dilakukan.
Video conferensi pada ponsel-ponsel generasi ketiga adalah kepuasan
murni. Pada umumnya ponsel-ponsel tersebut memiliki ukuran layarnya yang
besar dan berwarna memberikan pengalaman berkomunikasi yang sangat
pribadi dan sangat nyata.
2. Akses Cepat Internet
Perkembangan
jaringan telekomunikasi generasi ketiga ini dilengkapi dengan akses
data cepat. Berbincang-bincang menggunakan e-mail atau instant
messenger, membaca berita, men-download lagu (MP3) atau Video, atau
bahkan berbagi file multimedia dengan teman.
3. Video Streaming
Siapa
dapat menyangka melewatkan waktu bisa sangat menyenangkan. Akses video
streaming dengan cepat berarti selamat tinggal kantuk dan ketukan jari
bosan dimeja, karena sekarang anda akan sibuk menikmati cuplikan video
clip / film, video musik dan permainan (games) dengan ponsel canggih
anda yang menjadi pusat hiburan pribadi.
Sebuah ponsel masa depan
yang mendukung jaringan 3G paling tidak dilengkapi dengan fasilitas
koneksivitas seperti BlueTooth, Infrared maupun Wireless (Wi-Fi) serta
dilengkapi fasilitas camera untuk melakukan Video Conferensi. Berikut
beberapa merk dan tipe ponsel berbasis layanan 3G, seperti : Motorolla
(A1000, E1000 dan V975), Nokia (6630 dan 6680), Dopod (838 dan 900),
Samsung SG75 dan masih banyak lagi.
Kecanggihan dari teknologi
telekomunikasi generasi ketiga ini saat ini dikembangkan lagi oleh para
perusahaan-perusahan raksasa telekomunikasi dunia sebagai alternatif
lain untuk akses berkecepatan tinggi melalui telepon seluler. Pada
intinya, mereka mencoba bagaimana mengeksplorasi teknologi broadband
nirkabel dengan biaya akses yang lebih murah alias ekonomis.
Pengembangan
lebih lanjut dari teknologi generasi ketiga adalah menggabungkan
teknologi komunikasi suara (voice), akses internet (data), dan layanan
video atau televisi melalui satu saluran. Secara umum layanan ini biasa
disebut dengan “Triple Play”. Dengan layanan ini, maka para pelanggan
tidak perlu lagi membayar sendiri-sendiri ketiga kebutuhan : mengakses
data (internet), menggunakan telepon (voice), dan menikmati hiburan
(televisi). Bahkan, ke depannya layanan seperti ini dapat dilakukan
secara mobile dengan teknologi yang disebut WiMAX (Worldwide
Interoperability for Microwave Access).
Lahirnya teknologi WiMAX
bukanlah hanya sebagai pengganti infrastruktur kabel di kawasan yang
sulit dijangkau, namun sudah bisa diaplikasikan untuk akses langsung
dari sebuah Personal Digital Assistant (baik Palm maupun Pocket PC)
maupun lapotop / notebook. Sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di
Perancis (Alcatel), sudah mengujinya dan yakin dalam tahun mendatang
sudah bisa diterapkan untuk perangkat seperti ponsel yang disebut ponsel
WiMAX.
Teknologi WiMAX yang bisa menjangkau sampai beberapa
kilometer itu bukan hanya mengatasi persoalan jaringan di daerah yang
belum tersentuh infrastruktur telepon kabel, tetapi juga mampu mendukung
layanan “Triple Play”.
Teknologi WiMAX ” sebenarnya sangat cocok
sekali dengan kondisi negara kita yang merupakan negara kepulauan,
tentunya dengan memanfaatkan satelit milik PT. Telekomunikasi Indonesia
yang baru diluncurkan pada beberapa waktu silam. Sangatlah tidak mungkin
untuk menarik kabel laut ke seluruh wilayah Indonesia, selain biayanya
juga akan sangat mahal sekali.
Teknologi WiMAX di dalam ruangan
(indoor) dapat menjangkau sampai dengan radius 5 KM dan sekitar 15 KM
dengan menggunakan antena luar (Outdoor Antena). Bekerja pada frekuensi
kerja 3,5 GHz, setiap satu basestation WiMAX mampu melayani sampai
sekitar 200 pelanggan, dengan kecepatan maksimal 512 kbps.
Teknologi
WiMAX yang memanfaatkan gelombang mikro (microwave) ini bahkan
diramalkan akan dapat menjadi pengembangan jaringan telekomunikasi
generasi keempat (4G) untuk komunikasi tanpa kabel.
Sementara
pengembangan teknologi jaringan 3G juga semakin meningkat, terutama
untuk teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Sekalipun sejak
pertama kali teknologi CDMA2000 1X diterapkan lima tahun yang lalu
diklaim merupakan teknologi 3G pertama dunia. Operator seluler di
Indonesia seperti Mobile-8 dengan kartu Fren-nya sudah bisa melakukan
Video Streaming dengan teknologi CDMA 2000 1X, bahkan bisa
mengaplikasikan semacam Video Phone secara real-time. Perkembangan
terbaru dari teknologi ini adalah penerapan CDMA 1xEV-DO Revision A.
Teknologi
yang merupakan penyempurnaan CDMA 1xEV-DO ini akan menjadi babak baru
karena sudah bisa mengaplikasikan jaringan berbasis paket dan layanan
yang berorientasi pada IP. Dengan demikian, teknologi ini akan mampu
mengintegrasikan layanan “Triple Play” tanpa kabel, yaitu suara (Voive) ,
data, dan video dengan biaya yang lebih rendah. Teknologi ini mampu
melakukan koneksi downlink sampai 3,1 Mbps dan uplink 1,8 Mbps.
Sedangkan
teknologi lain seperti WCDMA (Wideband CDMA) juga meningkatkan
kemampuan dengan teknologi HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) dan
HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access). Dengan demikian, kecepatan
uplink yang selama ini hanya mencapai sekitar 384 kbps pada WCDMA bisa
lebih disempurnakan.
Sementara CDMA sudah mempersiapkan perluasan
kemampuan dengan standar CDMA2000 1xEV-DO Revision B. Revisi B ini
mampu meningkatkan koneksi downlink sampai 73,5 Mbps dan uplink 27 Mbps
dengan mengalokasikan gelombang pembawa multiple radio frequency pada
blok frekuensi yang lebih luas.
No comments:
Post a Comment